Good Morning, Univers!

i dont know if i've ever felt like that :)

Monday, March 5, 2012

About Her


Dalam hidup ini memang ada sebuah istilah yang mengatakan dimana “wanita yang kuat tidak akan menceritakan masalahnya kepada semua orang. Ia hanya akan berbagi kepada orang-orang yang perduli dengannya.” 



Ada satu cerita, dimana wanita itu dikenal sebagai wanita yang sangat kuat. Bukan hanya orang saja yang beranggapan seperti itu, dirinya sendiri pun sangat menyadari hal tersebut. Dirinya sendiri sangat mengetahui kalau tidak ada satupun yang dapat menjatuhkan dirinya, sekalipun dunia tengah runtuh, ia tetap akan berdiri tegar dan tersenyum. Tidak berpura-pura, itu karna dirinya sangat kuat.
Tentu ada alasan dimana dirinya bisa begitu sangat tegar. Teman-teman, sahabat, keluarga, dan sejuta pasang mata dan sejuta hati banyak yang sayang kepadanya. Banyak pembelaan yang mampu membuatnya bertahan dari apapun. 

Berarti apakah ia sebenarnya orang yang pengecut? Tidak. Ia berani untuk menghadapi apapun. Ataukah sebenarnya ia tidak sadar bila dirinya adalah seorang pengecut? Tidak ada yang tahu. Tidak dengan orang lain. Tidak pula dengan dirinya sendiri. 

Suatu ketika ia mencintai seseorang yang sangat hebat. Sangat rupawan. Sangat dihormati oleh banyak orang. Sangat dipuja. Dikelilingi oleh banyak teman. Seketika wanita ini sangat tertarik ingin mencoba untuk menyentuh hidup pria hebat itu. Ia yakin pria itu memiliki hati yang sangat lembut. Yang akan dengan mudah dapat ia sentuh dengan ketulusannya. 

Menyenangkan, karna ketika wanita itu mengatakan pada seluruh dunia, tidak perduli perbedaan kasta, perbedaan keyakinan, seluruh dunia ikut berseru dan berdoa untuknya. bagai mendapat ribuan pelukan hangat wanita itu tidak ada henti-hentinya mendapatkan semangat dari sekian banyak orang yang mendukungnya. Memberi keyakinan padanya untuk menyentuh hidup pria itu. 

Dengan ketulusan yang begitu banyak, wanita itu semakin mencintai pria itu. Segala hal ia lakukan. Ia lakukan untuk mempersiapkan hati dan mempersiapkan sesuatu yang kiranya dapat membahagiakan pria itu. Walaupun ada sedikit, sangat sedikit, yang menyuruhnya untuk mundur. Tapi itu semua tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan banyaknya orang yang selalu menyemangatinya. 

Dan ternyata, pria itu berhati dingin. Bukan untuk seluruh dunia, namun untuk dirinya sendiri. Wanita itu berfikit “apakah lebih baik saya menyerah saja?” lalu sambutan dari orang-orang yang menyayanginya terus berkata untuk jangan menyerah. Cobalah dulu baru boleh mengucapkan kata menyerah. Wanita itu tentu tidak mau menyerah. Ia yakin kalau ia cukup kuat untuk menghadapi susahnya dan kerasnya hati pria tersebut. kalaupun akhirnya ia harus kalah, ia tidak akan membenci pria itu. Dan ternyata memang nyatanya dan pada akhirnya, segala usahanya, ia tetap menjadi orang yang kalah. Bukan karna pria itu terlalu sempurna untuknya, tapi memang ada beberapa hal yang membuatnya tidak bisa memiliki pria itu. 

Wanita itu bersedih. Ia tidak malu untuk menunjukan kesedihannya pada dunia. Tapi, tidak menceritakan pada dunia pun, seluruh orang di dunianya langsung menyemangatinya. Menghibur. Dan terus memberikan kata-kata yang mampu membuat hatinya hangat. Memberikan telinga yang mau mendengarkannya kapanpun dan berapa lamapun. Dan wanita itu hanya menangis satu malam. Esok hari, walaupun dengan hati yang masih amat mencintai dan terluka, ia tetap bisa tertawa. Tidak di buat-buat. Tidak berpura-pura. Ia tertawa benar-benar di dalam hatinya. Seluruh dunia tersenyum padanya. Memberikan kemenangan untuknya yang tidak ternilai harganya. Dunianya memang runtuh seketika, tapi tidak dengan dirinya.

No comments:

Post a Comment