Good Morning, Univers!

i dont know if i've ever felt like that :)

Thursday, August 9, 2012

none



…terkadang, ada sebuah perasaan
yang memang tak sempat terucap,
 lantas menjadi tak terungkapkan.
Jika memang tak sempat terucap,
mungkin bisa terungkap lewat sebuah cerita…
(a million feelings) – Any.w

Wednesday, August 8, 2012

Permasalahannya begitu spele : "Saya merindukan anda."

Apakah pertengkaran merupakan salah satu bentuk sebuah komunikasi? Jika memang benar, setidaknya aku bisa sedikit berlega hati. Mengapa? Ya, simple saja jawabnya. "Setidaknya kita masih berkomunikasi."
Apakah begitu sulit mengatakan jika aku begitu merindukan kamu?
Aku hanya takut, takut jika kamu tidak mengerti dengan apa yang saya rasakan. Haruskah saya jelaskan jika perasaan ini melebihi dari sekedar rasa 'kangen' ?
Karna aku sendiri pun takut untuk mengakuinya. Entah bagaimana datangnya dan bagaimana permulaannya dan alasan mengapa bisa terjadi, semakin aku merindukan kamu, semakin aku merasa jauh, dan semakin aku menjadi was-was untuk mendekati perasaan kehilangan.

Ya... terkadang manusia memang tidak bisa benar-benar jujur pada apa yang ia rasa. Haruskah ia berkata bahwa jiwanya kesepian dikala canda gelak tawa keluar dari bibirnya? Haruskah ia mengatakan betapa lemah dan rapunya ia ketika ia sedang menunjukan semangat perjuangan atas sesuatu yang sedang ia pertahankan? Harus bagaimana...

Aku merupakan salah satu manusia itu. Kelemahan ku untuk mengatakan apa yang sebenarnya aku rasa. Memaksa kamu yang harus bisa mengerti dari setiap kata marah. Sama halnya, aku tidak bisa jujur. Aku marah walau sebenarnya dalam hati ku tangisi diriku yang tak bisa mengatakan jika aku sangat sedih. Aku terlampau merindukanmu sampai-sampai aku sedih merasakannya.

Bagian mana yang indah dari perasaan rindu? Apa enaknya dari perasaan yang terkadang hampir merenggut sebagian jiwa manusia? Bergejolak dalam hati yang tak mampu diterka oleh rasa. Pikiran pun tak dapat mencernanya. Aku semakin tidak tahu apa yang aku rasakan. 

Mungkin, jika kamu benar ada di sini, dengan diam, aku tak akan pernah tersiksa dengan rasa itu.
Semoga nanti aku bisa mengatakannya dengan lantang, tanpa takut dan ragu kamu akan mengerti atau tidak.





Pernahkah kamu bayangkan
aku yang seperti ini?
Lantas, sudah mengertikan
apa yang membuat kita jadi seperti ini?