Good Morning, Univers!

i dont know if i've ever felt like that :)

Saturday, September 8, 2012

Karma 2



Jam menunjukan pukul 2 malam. Dan Mami pun masih terjaga dari tidurnya. Ia mendapati tempat tidurnya yang masih kosong. Rupanya suami yang dicinta belum juga pulang. Mami memutuskan untuk melihat ke kamar Kina. Rasanya tadi ia belum puas memandang wajah anaknya itu.
Kamar Kina masih terang, namun ia sudah terlelap di atas tempat tidurnya. Anaknya sudah besar. Pasti sudah mengenal cinta. Pikirnya dalam hati. Namun dibalik senyum itu, tampak luka yang begitu mendalam. Apalagi saat Mami melihat frame foto Kina bersama seorang pria di atas meja kecil.
“Tapi sayang, Nak. Kamu memilih cinta yang salah…”
Mami pun tak berlama-lama berada di kamar Kina. Dan saat ia kembali ke kamarnya, rupanya suaminya pun tengah berada di dalam kamar. Wajahnya sangat lelah. Terlihat suntuk dan tak bergairah. Ingin rasanya Mami beradu mulut dengan Papi. Mengadukan seluruh kesah yang ada di hatinya.
Namun dibalik perasaan marah, masih terdapat cinta yang begitu mendalam. Mami memang dendam, tapi cinta itu menguatkannya. Sekalipun harus berbagi dengan orang lain. Mami terus yakin dan percaya, dan yakin jika hati suaminya ini masih tersisa sedikit untuknya.
Papi menoleh saat melihat kedatangan Mami. Ia tersenyum kecil sambil mendekati Mami dan mengecup keningnya perlahan. Mami pun diam saja. Ia yakin mereka sama-sama tahu. Namun mungkin untuk sementara, berpura-pura tidak ada apa-apa adalah sikap yang tepat.

No comments:

Post a Comment