Cinta? Tidak!
Dengan mantap ku katakana jika ini bukan cinta seperti yang
diwacanakan banyak manusia di dunia yang mendambakan keindahan semata hanya
karna kesombongan dan keirian melihat para pecinta yang tengah memamerkan kasih
sayang diantara para jiwa yang kesepian.
Berdustakah mereka? Menciptakan tipu daya tidak dengan mata
hati yang mampu membutakan iblis sekalipun. Dengan hiruk pikuk kerancuan tiada
henti. Menyembah dan bertaruh dengan raga agar dapat memuaskan kekosongan jiwa
yang hampir tercerai bagai pasir yang digenggam terlalu erat.
Hinakah demikian? Aku tidak mengerti sampai aku merasakannya
sendiri. Ketika menjiwa pun seolah mati rasa saat kau hadapkan tubuh indah itu
di pelipir mata. Tak ku sangka jika nafsu membutakan hati suci sehingga tak
bisa membuat peka terhadap apa yang dirasa.
Hanya ada satu kalimat jelas.
Aku sangat amat menginginkan mu!
Aku begitu ingin merasakan wacana dunia untuk dapat merajai
para pecinta yang selalu bersemayam di telinga ku. Tak ku sangka sehebat itukah
rasa yang terekam di jiwa. Ternyata tak semudah itu aku mendapatkan mu.
Berbagai cara ku jalani untuk dapat menyemayamkan kasih yang
tidak berpupuk di dalam hati. Namun seolah tanah tandus tak urung ku temukan
secarik daun dari apa yang ku tanam. Jangankan berharap mendapat buah atau
bunga nya. Ternyata semua itu masih wacana dan kemudian aku tidur kembali.
Namun aku terlalu haus. Bagaikan bermimpi paling buruk aku
tidak dapat mengerejam hanya untuk menahan hati yang tak jua mendapatkan
dirimu. Aku kembali memuja mu bagaikan arang panas yang membutuhkan satu
kipasan kecil kan ku dapat api yang begitu dahsyat.
Aku gila! Aku menyukai saat-saat itu. Saat tubuhku mulai
tercabik sedikit demi sedikit. Tak ku sangka ada kenikmatan tersendiri saat aku
tersungkur mengharapkan ujung perjuangan yang tidak berlandaskan ketulusan. Aku
memaksa…
(selentingan tak penting di senja sore… )
No comments:
Post a Comment