Ada satu zona dimana... sebenarnya aku bisa
memasukinya dengan mudah. Dengan berbekal apa yang dimiliki dalam dirimu.
Namun, hanya saja ada dua hasil...
PERTAMA, Aku akan menjadi seperti orang asing
yang dianggap teman namun tak dihiraukan. Atau, aku bisa saja bersikap dan
berucap bagaikan mereka, namun aku tahu, itu hanya kepura-puraan yang bukan
diriku dan tentu saja aku tak akan merasa nyaman.
Dan sialnya, saat ini aku terlanjur masuk di
dalamnya tanpa memikirkan akan ada dua pilihan itu. Tak ada yang ku pilih. Aku
diam. Mencoba menjadi diri sendiri. Namun aku sakit. Sakit karna aku mulai
merasa jika aku berada di pilihan yang pertama. Dimana aku seperti berbeda. Aku
tak tersentuh dan aku tidak tersinggah dengan baik di dalamnya.
Aku seperti orang asing. Aku seperti diacuhkan
namun aku merasa tidak bisa keluar dari zona tersebut. Mereka akan melihat aku
ada, namun tidak perlu ada tindakan atau perlakuan yang menegaskan bila saat
ini aku berada di dalam wilayah mereka. Seperti mereka menahan sesuatu yang
berharga dalam diriku. Maka tanpa adanya perlakuan mereka, semenyakitkan apapun
pengacuhan itu, aku tidak akan bisa meninggalkan zona tersebut.
Aku terperangkap.
Dan aku merasa sangat sakit. Hati ku sakit.
Melihat. Mendengarkan segala yang berasal dari mereka yang tidak bisa aku
lakukan. Sesuatu yang memang bukan menjadi wilayahku. Sesuatu yang seharusnya
aku akan biasa saja melihat atau mendengarnya bila sebelum saat aku memasuki
zona tersebut. Ironis ketika aku berdiri mendekat meminta sebuah tangan saja
menggapai ku namun hasilnya tidak?
Dan kemudian tentang pilihan KEDUA.
Aku tak dihiraukan namun aku mencoba. Sedikit
saja menyentuh mereka. Berucap dengan kata-kata terbaik yang aku miliki agar
terlihat hebat, namun yang terhasil mereka tersenyum, namun sama sekali tak ada
kata pembalasan. Aku memang tidak merasa begitu sakit dengan pilihan pertama,
namun aku merasa sangat bodoh. Aku bodoh dengan kebodohan yang ku buat untuk
membodohi diriku dengan kepura-puraan yang bodoh pula...
(tidak untuk siapa-siapa... hanya berbagai
kalimat ambigu yang terlintas begitu saja.)
No comments:
Post a Comment