Good Morning, Univers!

i dont know if i've ever felt like that :)

Sunday, November 6, 2011

Stupid Conversation

Ketika sebuah percakapan bodoh bisa begitu sangat berarti untuk mu. Bagaimana bisa itu sangat berarti untuk mu? Mungkin saja bila kamu melakukannya dengan seseorang yang ….

Entah, mungkin special.

Dengan bodohnya kamu mencoba memulai percakapan. Kalimat basa-basi. Dan sangat berhati-hati dalam penggunaan kata-kata. Mencari hal menarik untuk dibicarakan, tapi tak ada satupun yang dapat kamu katakan, karna tidak ada keperluan untuk mu berbicara dengannya.  Namun sesuatu sangat tidak bisa terkontrol oleh mu. Kamu sangat ingin berbicara dengannya. Sangat ingin.
Semua nya berjalan datar sampai terhenti. Namun kamu tetap akan berusaha mencari kata-kata untuk membuat percakapan ini terus berlanjut.

Dan tetap berhati-hati agar semua tidak terhenti. Berfikir, apakah ia terganggu? Apakah ini sangat penting? Bukankah ini sangat membosankan? Tanpa dia tahu jika setiap kata yang mereka balas itu sangat berarti untukmu. Karna kamu merasa seolah dia berbicara kepada mu.
Ketika semua terhenti, kamu hanya diam. Kamu akan kembali bersabar. Menunggu saat yang tepat untuk memulai hal bodoh (menurutnya) ini kembali. Kamu tidak ingin membuatnya bosan. Tapi kamu tetap tidak bisa membuat hal ini semenarik (menurutmu) mungkin.

Tapi… semua bisa menjadi indah, sangat indah (menurutmu) ketika kamu menemukan satu hal yang dapat membuat kalian tetap berbicara.

 Sekalipun dia tidak menanyakan kembali apa yang kamu tanyakan padanya. Namun sekali lagi, kamu benar-benar tidak ingin membuat dia merasa terganggu.
Ketika kamu hanya dapat menyapa namanya dan dia membalas hanya membalas dengan “hai” , sesungguhnya setelah itu kamu ingin sekali tahu sedang apa dia, dimana, bagaimana harinya, bagaimana suasana hatinya.

Dan saat ia menanyakan kenapa? Kamu hanya bisa mengirim kata “tidak apa-apa” namun dalam hati ada banyak sekali yang ingin kamu adukan padanya. Kebahagiaan mu, kesedihan mu. Tapi tentu itu tidak penting untuk disampaikan.

Aku    : “Hei….” (bisakah kita berbicara. Aku sangat butuh teman bicara. Bisa saja aku menghubungi orang lain, tapi aku paling tahu, karna pasti aku akan merasa lebih baik, atau bahkan sangat baik ketika berbicara dengan mu.)

Kamu    : “Hei juga :)”

Aku    : “lagi apa?” (maaf, tidak sepantasnya aku mencari mu untuk mendengar keluhan ku. Aku tidak mau kamu mendengar hal yang tidak menyenangkan. Bukan aku malu, tapi aku tidak akan membiarkan orang yang aku suka mendengarkan hal yang tidak menyenangkan. Maka dari itu bisakah kita berbicara hal yang menyenangkan. Dibalik semua masalahku, ataupun kesenanganku hari ini, aku tetap ingin berbicara dengan mu.)

Kamu    : “Ngga lagi apa-apa.”

Aku    : “Oh.. :)” (Bagaimana aku harus mendeskripsikan kalimat “nggak lagi apa-apa” itu? Apakah kamu ingin member tahu bila tidak ada yang sedang kamu lakukan? Atau kamu menjawab singkat untuk memuaskan pertanyaan ku? Tapi aku sangat ingin membalas. Tplong jangan berhenti disini. Tolong katakan sesuatu.)

Kamu    : “Kenapa?”

Aku    : “Hehehe.. gpp kok.” (Aku sedih. Aku sedang marah. Aku sedang kecewa. Aku adalah orang yang tidak bisa bersyukur karna aku tidak dapat melihat kebahagiaan disekitarku. Tapi aku tahu dimana adanya kebahagiaan ku. Makadari itu aku mencari mu. Dari sekian banyak orang yang bisa aku hubungi, aku hanya ingin berbicara dengan mu.)

Mungkin seperti itu. Dan itu akan selalu terjadi. Dan kamu tahu alasan dia membalasnya hanya karna dia menghormatimu. Karna kamu pasti sedang berbicara dengan pria yang baik :) .

Tetap lakukan itu bila itu bisa membuatmu merasa lebih baik. Kamu tidak perlu mengeluhkan seluruh masalahmu, jika hanya dengan sebuah percakapan bodoh dengannya itu bisa membuat mu merasa lebih baik…
(Stupid conversation with you. But it is mean somuch for me. Thanks A :) )

No comments:

Post a Comment